Museum Karst Dunia – Gebangharjo Pracimantoro Wonogiri
Salah satunya dengan membangun museum karst dunia di Gebangharjo Pracimantoro Wonogiri. Kawasan kars gunung sewu ini membentang antara pantai Parangtritis, di kabupaten Bantul hingga teluk Pacitan di kabupaten Pacitan.
Namun,secara administratif kawasan yang berada di kabupaten Wonogiri ini terletak di sebagian besar kecamatan Paranggupito, Giritontro, Pracimantoro, Giriwoyo dan kecamatan Eromoko.
Luas kawasan kars sekitar 18,6% dari luas wilayah kabupaten Wonogiri.Bentang alam karst di wilayah kabupaten Wonogiri disusun oleh aneka bangun asal-pelarutan yang melibatkan batu gamping.
Gejala pelarutan atau yang lebih dikenal dengan karstifikasi itu berkembang di permukaan(eksokarst) dan di bawah permukaan(endokarst).
Di kawasan karst dapat ditemukan adanya karren,bukit-bukit kerucut,sinusoida, pematang, pepino, doplina,uvala, polje, telaga,lembah kering sungai Bengawan Solo purba,ponora,gua dan lain sebagainya.
Karren atau lapis bangun pelarutannya ada yang berongga,berlubang,beralur,bersaluran,dan sebagainya.
Sedangkan bukit-bukit terpisah berbangun kerucut atau mempunyai permukaan melengkung(sinuosida)yang letaknya saling berdekatan.
Masing-masing indivisdu bukit diselangi oleh lekuk topografi atau dataran yang saling bersambungan.Proses karstifikasi selama ruang dan waktu geologi
selanjutnya akan membentuk hamparan ribuan bukit kerucut(conical hills), yang menjadi ciri utama dari karst wilayah gunung sewu.
Pada hari selasa,17 Juni 2008, kemarin,saya dan tujuh teman saya mendapat suatu kehormatan untuk menjadi duta atau peserta sosialisasi kawasan Kars Gunung Sewu yang diselenggarakan di Sanggar Kegiatan Belajar Wonogiri.
Kami didampingi oleh tiga orang guru.Peserta sosialisasi tersebut berjumlah 100 orang,yang 75% dalah siswa SMA se-Kabupaten Wonogiri dan sisanya adalah guru pendamping.
Kami mendapatkan berbagai macam fasilitas dari pemerintah Wonogiri. Di antaranya adalah blok not,hand out,topi,kaos,uang transport dan uang
saku.Selain itu,kami juga mendapatkan fasilitas penginapan di asrama Sanggar Kegiatan Belajar tersebut.
Kami merasa senang dapat menikmatinya.Sosialisasi ini adalah bentuk kerja sama dari pemerintahan kabupaten
Wonogiri Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Pertambangan dengan salah satu universitas swasta di Surakarta,yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta(UMS).
Tujuan diadakan acara ini adalah untuk memperkenalkan kawasan kars ini kepada siswa dan guru demi menambahwawasan ilmu pengetahuan bagi kami.
Fakultas geografi UMS.Beliau menjelaskadefinisi karst,museum karst,materi aneka potensi dari kawasan Kars Gunung Sewu di wilayah Wonogiri.
Istilah karst berasal dari kata kars dari negeri Slav yang berarti batuan. Selanjutnya karst digunakan sebagai istilah untuk kawasan batu gamping dan dolomite yang mempunyai bentang alam dengan cirri khas sebagai akibat proses pelarutan.
Selain itu,beliau juga menjelaskan berdasarkan analisa,baik menurut sistem 5W+1H maupun sistem SWOT.Berbagai macam gambar dan foto yang sangat indah dan menarik diperkenalkan kepada kami melalui layar LCD,antara lain singgasana yang ditemukan dalam gua,fenomena gua,air terjun bawah tanah,lembah Bengawan Solo Purba,telaga yang mulai mengering dan lain sebagainya.
Kami sangat takjub melihat hasil ciptaan dari Allah Swt. Bentuk lahan utama menurut genetik,yaitu bentuk lahan asal struktural,vulkanik, denudasional, fluvial,marin, solutional, eolian,dan organik. Bentuk lahan solutional atau topografi karst meliputi kubah karst,perbukitan karst,perbukitan sisa karst,uvala,ledok karst dan dolina.Dolina adalah lekuk topografi yang terrletak di antara bukit batu gamping,dengan bangunannya yang membundar atau lonjong.Lekuk dolina umumnya tertutup dan mempunyai garis tengah mulai beberapa meter hingga lebih ddari 30 meter.Setempat lekuk tertutup itu dibatasi oleh dinding batu gamping yang terjal,setinggi belasan meter.
Sampai sekarang ada sekitar 15 peraturan perundang-undangan yang terkait pengembangan kawasan karst,mulai UU No.11/1967 tentang ketentuan-ketentuan yang pokok pertambangan hingga keputusan Menteri Energi dan Sumber daya Mineral No.1456/2000 tentang pedoman tata cara klarifikasi kawasan karst.
Namun,yang menjadi pertanyaan mengapa pada kenyataannya kerusakan kawasan karst di Indonesia kini semakin meluas.Faktor apakah yang mempengaruhinya?
Pada forum tanya jawab dan cukup banyak pertanyaan yang diajukan oleh kalangan guru dan hanya ada beberapa siswa yang bertanya.Acara ini cukup menarik. Season kedua disampaikan oleh bapak Suharjo yang juga merupakan dosen fakultas geografi UMS.Beliau menjelaskan mengenai geomorfologi kawasan Kars Wonogiri dengan menampilkan gambar pegunungan kapur. Selain itu,beliau juga menjelaskan proses geomorfologi, bentuk lahan daerah Wonogiri,alat untuk kajian geomorfologi,syarat terbentuknya kars,dan potensi sumber daya alam.Bentuk lahan daerah Wonogiri secara umum merupakan bentukan struktural daerah plateau.
Pada bagian utara merupakan perbukitan baturagung dan di bagian selatan,bentuk lahan topografi karst.Pada forum ini juga diadakan tanya jawab yang cukup menarik.Acara ini berlangsung pukul 13.00-14.30 WIB.Setelah acara itu adalah ISHOMA.Season ketiga disampaikan oleh anggota KMPA Giri Bahama dari fakultas Geografi,UMS.Mereka menjelaskan alat-alat yang diperlukan dalam penelusuran gua atau caving dan panjat tebing.Selain itu,mereka memutarkan film dokumenter mengenai penelusuran gua dan pencarian sumber air bawah tanah di kawasan kars tersebut.Ada perasaan takjub,heran,sekaligus ngeri,melihat perjuangan para mahasiswa tersebut ketika memasuki luweng yang kedalamannya lebih dari 100 meter.
Dengan resiko yang sangat tinggi,mereka masih tetap tegar melaksanakan kegiatan tersebut demi mendapatkan air dengan jiwa pengabdian yang sangat tinggi,jiwa nasionalisme yang sangat hebat mencarikan sumber air untuk masyarakat sekitar luweng yang setiap musim kemarau tiba,selalu kekurangan air.
Bagi siswa yang mempunyai jiwa petualang tinggi,secara tidak langsung termotivasi untuk melakukan kegiatan petualangan.Sampai-sampai sekolah kami ,SMA Negeri 1 Baturetno yang mempunyai kegiatan ekstra kurikuler pecinta alam mengharapkan kehadiran mas Joko Sulistyo dan kawan-kawan,untuk membimbing dan mengarahkan kegiatan tersebut.Sebenarnya,saya berharap semoga film dokumenter tersebut tidak hanya untuk dokumentasi dari pihak UMS saja.Tujuannya agar siswa yang belum menyaksikan acara film tersebut dapat tertarik untuk mempelajari mata pelajaran geografi secara khusus.Namun sayangnya,permintaan saya ini belum dapat dipenuhi atau belum bisa dikabulkan dengan alasan belum mendaftarkan hak ciptanya.Akhirnya,saya dan peserta lainnya dapat memahami alasan tersebut.
Kamidipandu oleh salah satu mahasiswa yang bernama Joko Sulistyo.Saya mencatat tentang hal-hal yang telah diterangkan oleh mahasiswa tersebut. Kamipun tiba di sisa pertambangan kalsit yang terletak di dukuh Pule,desa Gedong,kecamatan Pracimantoro.Pertambangan yang dilakukan di tempat ini adalah salah dan dapat merusak lingkungan alam.Salah satu penanganan terhadap kerusakan kawasan ini adalah dengan diadakan reklamasi.Reklamasi adalah upaya untuk mengembalikan lahan tambang menjadi lahan pertanian dengan cara diratakan tanahnya.
Salah satu luweng dapat ditemukan di sini,tetapi kini ditutup dengan batu agar tanah tidak ikut masuk dan biar hanya air saja yang meresap ke dalam tanah tersebut.Contour yang dapat dilihat,Bengawan Solo Purba diapit oleh 2 bukit dan memanjang ke utara-selatan.Mula-mula lembah membujur lurus ke selatan,kemudian berbelok ke barat daya ke barat. Selanjutnya,secara tiba-tiba membelok lagi ke selatan,lalu ke tenggara dan akhirnya ke barat daya sebelum bermuara di pantai sadeng.dinding lembah yang tingginya 20-75 meter mempunyai kemiringan yang curam,rata-rata lebih dari 60 .Lebarnya berkisar antara 40-100 meter.
telaga yang mulai mengering.Telaga ini yang tertutup tanah terra rossa. Penjelasan yang kami dapat selain itu adalah adanya efek yang timbul akibat dari pemberian semen terhadap telaga tersebut.Itu akibat adanya kontak antar bahan kimia penyusun semen dengan batu gamping di
daerah tersebut.Sehingga terjadilah air yang masuk ke dalamnya. Vegetasi endemik karst antara lain pohon jati dan buah srikaya..Manis atau tidaknya buah-buahan itu ternyata dipengaruhi oleh adanya kadar air yang ada di tanah itu sendiri.Setiap tumbuhan yang ada,dapat digunakan sebagai penunjuk lokasi terdapatnya air atau lebih dikenal dengan asosiasi.Misalnya beringin yang bisa memberi petunjuk lokasi gua yang banyak air dan juga mulut gua.
Perjalanan masih tetap berlanjut.Banyak di antara rombongan bus yang lelah.Namun,kami tetap bersemangat untuk berpetualang.Kami sampai juga di kawasan karst dunia.Wilayah ini terdiri atas tujuh gua yang terdiri atas gua Tembus, gua Mrico, gua Sodong, gua Sapen, gua Bunder potro, gua Gilap dan gua Sonyaruri. Masing-masing gua, diberi nama sesuai dengan harapan dan laku spiritual para pengunjung gua di masa lalu.Kami mengunjungi gua Gilap, gua Tembus, gua Sodong, gua Mrico. Sebenarnya, saya ingin melanjutkan ke gua yang lainnya,tetapi waktu yang terbatas.
Gua Gilap terletak kurang lebih 300 meter dari arah jalan raya,berada di lereng bukit bagian bagian bawah.Saat akan menuju ke gua ini,kami melihat daerah ini digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.Fenomena ini kurang sedap dipandang.Seharusnya,daerah wisata ini bebas dari serakan-serakan sampah dan baunya yang menyengat sehingga mengurangi keindahan alam.Gua yang juga terletak stalagtit.Selain itu,siluet gua Gilap berlawanan dengan arah penyinaran matahari.Stalagtit yang ada,membelok ke arah matahari karena lubangnya tertutup oleh endapan-endapan mineral sehingga memnbentuk lubang baru ke arah timur.Bagi penelusur gua ini,dapat mengetahui keadaan waktu siang atau malam hari dengan menggunakan jam alami.Jam ini terjadi karena adanya pergantian penghuni gua yaitu burung sriti dengan kelelawar.Bila waktu siang,penghuni guanya adalah kelelawar,dan jika burung sriti masuk ke
gua,kelelawar ke luar itu berarti waktu muli malam.Namun masih disayangkan keadaannya yang indah harus dinodai dengan adanya coretan-coretan tangan.
Gua tembus adalah salah satu gua yang telah dicanangkan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono,6 Desember 2004 lalu. Gua ini indah, dihiasi stalaktit dan stalagmit. Di beberapa rongga di dinding gua terlihat cahaya temaram yang makin menambah eksotisme gua..Dalam memasuki gua ini,kami melihat adanya peraturan-peraturan yang dipasang di dinding gua. Salah satunya adalah kita tidak boleh membuang sampah di sana.Yang menjadi alas atau lantainya adalah pasir yang berasal dari Nampu. Setelah kami ke luar,kami menjumpai adanya persinggahan yang atapnya berasal dari jerami padi.
Lokasi obyek wisata yang selanjutnya adalah gua sodong.Keunikan gua sodong dibanding gua yang lainnya adalah atapnya yang sedikit basah.Gua ini merupakan hasil pelarutan dari batuan kapur dan suasana yang terlihat di dalamnya gelap tanpa adanya penerangan.Di sini juga dapat ditemukan sumber air yang digunakan penduduk sekitar untuk mencuci dan mandi.
Gua Mrica bentuknya kecil,sedikit bulat seperti merica dan ditemukan vegetasi tumbuhan awar-awar.Pada gua ini jalannya buntu dan ditemukan adanya bekas stalagtit yang terpotong.Materi penyusun gua ini adalah kristal kalsit.
Di sekitar gua tersebut digunakan sebagai museum karst dunia yang sedianya akan diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Namun,sampai sekarang belum terlaksana dan pembangunnya akan dimulai dalam waktu dekat ini.
Di lokasi inilah kegiatan sosialisasi diakhiri. Banyak kesan dan pesan yang kami rasakan.Di antaranya adalah kami senang dengan acara seperti ini.Wawasan kami bertambah dan dapat membandingkan antara teori-teori yang telah disampaikan dengan kunjungan yang ada di lapangan.
Sumber : www.giritontro.wonogiri.org, foto by. www.masrendra.info
Tidak ada komentar