tag:blogger.com,1999:blog-71880139579435041252024-03-13T00:19:48.934-07:00Wisata Kota Pacitan | Pacitan 1001 Goa | Pesona KotakuBerita Pacitan Terkini | Belajar BarengRendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.comBlogger131125tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-59414391134107951512011-09-06T23:37:00.000-07:002011-09-06T23:43:26.037-07:00Hubungi Kami<div style="text-align: center; color: rgb(51, 204, 0);"><span style="font-size:130%;"><span style="font-family:verdana;">Hubungi Kami</span><br /></span></div><br /><div style="text-align: center; color: rgb(153, 255, 153);"><span style="color: rgb(51, 204, 0);">Jl. Haji Husnan No. 22 Nogosari Kayen , Sebelah Barat SMAN 2 PACITAN</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">Nomer Hp : 087758200899</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">E-mail : rendramahar@gmail.com</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">Facebook : http://facebook.com/rendramahar</span><br /><span style="color: rgb(51, 204, 0);">Website : http;//sego-tiwul.blogspot.com</span><br /><br /></div>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-91650462136372589412011-09-06T23:04:00.000-07:002011-09-06T23:09:14.819-07:00Pantai Teleng Ria<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAuh9M269awuGHuq0VUNuT1tswmH4WL9En9dLGi-Qka19ncRlGty4aYKS86cR0AMWHO6Y7TD0Cruy_htAzzAxwPuqMuDy3Wy0VFbTnppsrPXJIXO6beN2vs_-D1Zu3u9xUkK4hKveC_Z2x/s320/teleng.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 376px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAuh9M269awuGHuq0VUNuT1tswmH4WL9En9dLGi-Qka19ncRlGty4aYKS86cR0AMWHO6Y7TD0Cruy_htAzzAxwPuqMuDy3Wy0VFbTnppsrPXJIXO6beN2vs_-D1Zu3u9xUkK4hKveC_Z2x/s320/teleng.jpg" alt="" border="0" /></a><span id="result_box" class="long_text"><span title="" style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Pantai Teleng Ria</span> adalah pantai terdekat dari <a href="http://1001goa.blogspot.com/2011/09/pantai-teleng-ria.html">Pacitan</a>, adalah sekitar 5 menit dari kota. </span><span title="" style="font-family:verdana;">Pantai ini dihadapkan kepada 'di Pantai Selatan' dengan luas pasir putih panjang sekitar 3 km. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >Jarak dari Ibukota <a href="http://1001goa.blogspot.com/2011/09/pantai-teleng-ria.html">Kabupaten Pacitan</a><a href="http://1001goa.blogspot.com/2011/09/pantai-teleng-ria.html"> </a>ke lokasi hanya 3,5 km, dan mudah dicapai dengan berbagai kendaraan.</span></span><br /><br /><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >Gelombang itu adalah sarana dan menyenangkan untuk berenang dan juga untuk piknik bersama keluarga. </span><span title="" style="font-family:verdana;">Memiliki pasir putih dan panorama yang indah dijaga oleh gunung limo.</span></span><br /><br /><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >Berbagai fasilitas pendukung yang telah dibangun; Watch Tower untuk menikmati gelombang laut selatan, kolam renang dan taman bermain, sebuah panggung untuk acara budaya untuk Bonggo Budoyo dan area berkemah, daerah penangkapan, hotel, dan makanan tradisional <a href="http://1001goa.blogspot.com/2011/09/pantai-teleng-ria.html">Pacitan</a><a href="http://1001goa.blogspot.com/2011/09/pantai-teleng-ria.html">.</a></span></span><br /><br /><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title=""><span style="font-family:verdana;">Pantai ini juga diterapkan untuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sehingga pengunjung dapat membeli ikan segar.<br /><br /><a href="http://www.wisatanesia.com/2010/05/pantai-teleng-ria-pacitan.html">Sumber Info</a><br /></span></span></span>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-87138900170311105452011-09-06T23:01:00.000-07:002011-09-07T00:00:09.784-07:00Punung, Pacitan Jawa Timur<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/3/36/Punungmap.jpg/300px-Punungmap.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 300px; height: 256px;" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/3/36/Punungmap.jpg/300px-Punungmap.jpg" alt="" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; font-style: italic;" class="mw-headline" id="Sejarah">Sejarah</span> <p style="font-family: verdana;">Untuk menceritakan sejarah tentang Punung perlu menarik garis zaman yang sangat panjang jauh ke belakang, entah ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Tidak berlebihan untuk mengatakan hal itu, beberapa penelitian <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Arkeologi" title="Arkeologi">arkeologi</a> telah mengungkapkan kehidupan pada zaman <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Prasejarah" title="Prasejarah">prasejarah</a> di kawasan pegunungan kapur ini. Terdapat beberapa <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Situs_purbakala&action=edit&redlink=1" class="new" title="Situs purbakala (halaman belum tersedia)">situs purbakala</a> lainya yang pada umumnya merupakan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gua" title="Gua">gua</a>. Banyak temuan yang mengindikasikan kehidupan pada zaman <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mesolitikum" title="Mesolitikum">mesolitikum</a> di dataran ini, ada <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kapak_berimbas&action=edit&redlink=1" class="new" title="Kapak berimbas (halaman belum tersedia)">kapak berimbas</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mata_panah&action=edit&redlink=1" class="new" title="Mata panah (halaman belum tersedia)">mata panah</a> yang terbuat dari batu alam dan bahkan tengkorak <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia_purba" title="Manusia purba" class="mw-redirect">manusia purba</a>. Untuk kata "Punung" banyak spekulasi yang mengatakan dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Akronim" title="Akronim">akronim</a> "pucuk gunung" (bahasa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa" title="Jawa">jawa</a>) yang berarti di atas gunung, tidak ada salahnya sebutan ini jika melihat kondisi geografisnya. Dalam hal pemerintahan, dimasa kolonial Belanda, Punung pernah menjadi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kawedanan" title="Kawedanan">Kawedanan</a>. Sebuah status administrasi pemerintahan yang membawahi tiga Kecamatan.</p><p style="font-family: verdana;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Punung,_Pacitan">Sumber Info</a><br /></p>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-20958658568303370792011-09-06T09:04:00.000-07:002011-09-06T09:06:12.792-07:00RESTORAN SARI LAUT BU GANDOS<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://pacitan.yogyes.com/en/see-and-do/traditional-culinary/nasi-tiwul/Nasi-Tiwul.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 180px; height: 220px;" src="http://pacitan.yogyes.com/en/see-and-do/traditional-culinary/nasi-tiwul/Nasi-Tiwul.jpg" alt="" border="0" /></a><span>Ingin bernostalgia dengan menyantap tiwul? Pacitan lah salah satu tempat yang tepat. Jangan harap Anda bisa menemukan tiwul di kota-kota besar. Makanan pengganti nasi ini dulu menjadi makanan pokok sebagian masyarakat Indonesia, namun kini gaungnya semakin berkurang seiring dengan perkembangan jaman.</span> <p><span>Salah satu tempat untuk mendapatkan tiwul di Pacitan adalah Restoran Sari Laut Bu Gandos. Terletak di Jalan Solo - Pacitan km 5, restoran ini menawarkan menu nasi putih, nasi tiwul dan masakan sea food sederhana yang lezat dengan harga murah. Yang menjadi primadona adalah perpaduan nasi tiwul dengan sayur kalakan ikan hiu. Tunggu dulu, ikan hiu? Terus terang YogYES sempat agak ragu untuk mencoba, namun kapan lagi ada kesempatan merasakan sensasi perpaduan tiwul dengan daging ikan hiu?</span></p> <p><span>Tiwul yang berwarna kecoklatan terasa pera (tidak lembek), agak kenyal dan sedikit manis. Awalnya singkong dikupas, dicuci, dan dikeringkan hingga menjadi gaplek. Tepung gaplek kemudian diperciki sedikit air hingga berbentuk butiran-butiran kecil, kemudian dikukus. Voila, jadilah nasi tiwul yang memiliki rasa dan tekstur khas. Meski rendah kandungan proteinnya, namun singkong memiliki kandungan glukosa dan kaya akan kalori dan hidrat arang sehingga menjadi salah satu makanan sumber tenaga.</span></p> <p><span>Di restoran Bu Gandos, tiwul disajikan bersama dengan sayur kalakan ikan hiu. Potongan ikan dimasak dalam kuah santan yang pedas, mirip dengan <i>mangut</i>. Siraman kuahnya membuat tekstur tiwul yang pera menjadi lebih mudah ditelan. Jangan khawatir, Anda tidak sedang berpartisipasi dalam pemusnahan hiu. Ikan yang dimasak bukanlah hiu yang sebenarnya melainkan memiliki bentuk mirip ikan hiu. Bila suka, Anda juga bisa menambahkan sambal terong atau lalapan lengkap dengan sambal mentahnya. Tersedia juga berbagai jenis ikan goreng sebagai lauk. Hmmmm, rasanya benar-benar mantap! Anda bisa menikmatinya sambil lesehan dengan pemandangan yang menghadap langsung ke arah Pantai Teleng Ria yang indah.</span></p> <p><span>Jam Buka<br />Senin - Minggu: 08.00 AM - 05.00 PM</span></p> <span>Harga 1 Porsi nasi tiwul + sayur kalakan hiu: Rp 10.000 (harga sewaktu-waktu dapat berubah<br /><br /><a href="http://pacitan.yogyes.com/id/see-and-do/traditional-culinary/nasi-tiwul/"><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Sumber Info</span></a><br /></span>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-83359821348695231022011-09-06T09:01:00.000-07:002011-09-06T09:04:52.950-07:00NASI LODO - Sensasi Nasi Uduk yang Gurih dan Ayam Panggang Bumbu Santan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://pacitan.yogyes.com/en/see-and-do/traditional-culinary/nasi-lodo/Nasi-Lodo-1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 447px; height: 335px;" src="http://pacitan.yogyes.com/en/see-and-do/traditional-culinary/nasi-lodo/Nasi-Lodo-1.jpg" alt="" border="0" /></a><br /> <span style="font-family:verdana;">Sebelum surfing ataupun bertualang menyusuri pantai dan gua di Pacitan, Anda tentu membutuhkan asupan energi yang memadai. Nasi Lodo menjadi salah satu pilihan. YogYES memilih sebuah warung bambu berwarna hijau di Jalan WR Supratman untuk mencicipi makanan ini. Sambil duduk menunggu pesanan, YogYES mencoba menebak seperti apa kira-kira makanan yang dulunya merupakan hidangan khas kenduri di Jawa Timur ini.</span> <span style="font-family:verdana;">Beberapa saat menunggu akhirnya rasa penasaran terjawab juga. Nasi Lodo disajikan bersama lalapan, sambal tomat, urap sayuran dan ayam masak santan di atas piring bambu beralas daun pisang. Di sebuah mangkuk tersaji pula kuah santan dengan cabai merah utuh. Yumm.., tampilannya begitu menggoda selera.</span> <span style="font-family:verdana;">Gurihnya masakan ini langsung terasa sejak gigitan pertama. Ternyata nasi yang disajikan adalah nasi uduk. Menggigit daging ayamnya, terasa ada sesuatu yang berbeda dengan aroma yang khas. Ternyata ayam ini terlebih dahulu dipanggang sebelum kemudian dimasak dalam kuah santan. Yang dipergunakan pun harus ayam kampung. Siram daging ayam ini dengan kuah santan untuk menambah rasa gurihnya. Masakan ini sama sekali tak terasa pedas, karena cabai dimasukkan secara utuh ke dalam kuah. Bila Anda penggemar rasa pedas, Anda tinggal memilih antara menggigit cabai merah utuh ini atau menambahkan sambal tomat. Dilengkapi dengan secangkir teh poci, nasi lodo terasa sangat pas sebagai menu sarapan pagi.</span> <span style="font-family:verdana;">Anda tak perlu khawatir dengan banyaknya santan yang digunakan dalam hidangan ini. Memang santan mengandung lemak nabati jenuh yang dapat meningkatkan kadar Low-Density Lipoproptein (LDL) atau lebih dikenal dengan kolesterol. Namun secangkir teh akan menetralisirnya. Teh telah lama dikenal dengan kandungan antioksidan yang bisa membuat pembuluh darah rileks sehingga terhindar dari pembekuan darah. Antioksidan flavonoid ini bisa mencegah oksidasi yang menyebabkan LDL menumpuk di pembuluh darah. Jadi Anda bisa menikmati nasi lodo lezat ini dengan tenang, tanpa khawatir kadar kolesterol naik.<br /><br /><a href="http://pacitan.yogyes.com/id/see-and-do/traditional-culinary/nasi-lodo/photo-gallery/1/"><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Sumber Info</span></a><br /></span>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-37532873238259926232011-09-06T06:39:00.001-07:002011-09-06T06:39:46.602-07:00GPS MAPS Petunjuk Arah<script src="http://www.gmodules.com/ig/ifr?url=http://hosting.gmodules.com/ig/gadgets/file/114281111391296844949/driving-directions.xml&up_fromLocation=&up_myLocations=Ketik%20Lokasi%20Tujuan&up_defaultDirectionsType=&up_autoExpand=&synd=open&w=300&h=55&title=Petunjuk+Arah+GPS&brand=light&lang=en&country=US&border=%23ffffff%7C0px%2C1px+solid+%2399BB66%7C0px%2C2px+solid+%23AACC66%7C0px%2C2px+solid+%23BBDD66&output=js"></script>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-54256013571885720942011-08-13T03:02:00.002-07:002012-02-24T19:48:29.631-08:00Pantai Banyu Tibo<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpw3kLlrcQPqtOLOzUuwvoQkirkqRJKFFg-Ed7LdROpOMT2eiyd3Nt3robHms_LfJdP9ebUXRB-uRmXIjufhgg0c8dn2IZC61JZzSKBRpzPu7rqwYjQ7S76rnxyH9lJCnsFV9Ybsw4fiM/s1600/12082011417.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 320px; height: 249px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpw3kLlrcQPqtOLOzUuwvoQkirkqRJKFFg-Ed7LdROpOMT2eiyd3Nt3robHms_LfJdP9ebUXRB-uRmXIjufhgg0c8dn2IZC61JZzSKBRpzPu7rqwYjQ7S76rnxyH9lJCnsFV9Ybsw4fiM/s320/12082011417.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5640283169320805474" border="0" /></a><br /><p><span style="font-family: verdana;font-family:verdana;">Pantai Banyu Tibo, Letak di Area Donorojo, Desa Widoro perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur .</span><span style="font-family:verdana;"> </span><span style="font-family: verdana;font-family:verdana;">Akses jalan menuju Pantai tersebut lumayan bagus , kendaraan roda 4 aja bisa masuk ke Area Pantai Banyu Tibo.</span><span style="font-family:verdana;"> </span><span style="font-family: verdana;font-family:verdana;">Area Pantai Banyu Tibo ini cukup menarik dan terkesan indah .</span><span style="font-family:verdana;"> </span><span style="font-family: verdana;font-family:verdana;">Area Pasir putih yang menawan di hiasi akan bebatuan indah mirip dengan sebuah ukiran di </span> <span style="font-family: verdana;font-family:verdana;">kayu.</span></p><p><span style="font-family: verdana;font-family:verdana;"><br /></span></p><span style="font-family: verdana;font-family:verdana;"><br /></span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjLQUHc2UEbAZqCe9f6BXbaiEIEBJRezET98MWK8gbx78mQWQvyGKq6G8Sra96uASBIwu961W4y9TXlhInLfmqUO4nhD6fCaBYX0Y707IcAKRURjVA5buQkSoUkAIwOlJK3rRVFWmxmmM/s1600/Photo0545.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 275px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjLQUHc2UEbAZqCe9f6BXbaiEIEBJRezET98MWK8gbx78mQWQvyGKq6G8Sra96uASBIwu961W4y9TXlhInLfmqUO4nhD6fCaBYX0Y707IcAKRURjVA5buQkSoUkAIwOlJK3rRVFWmxmmM/s320/Photo0545.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5640283675740055602" border="0" /></a><span style="font-family: verdana;font-family:verdana;">Apalagi dihiasi akan air terjun yang jernih yang mengalir ke Pantai lepas .</span><span style="font-family:verdana;"> </span><span style="font-family: verdana;font-family:verdana;">Konon Pantai ini telah di Huni Nyai Roro kidul menurut warga-warga setempat Ngeri juga tapi asyik yang penting kita harus bisa berpasrah diri sepenuhnya ke pada Tuhan yang Esa.<br />Memang lokasi ini jarang ada pengnjung, karena pengunjung tidak tau pasti kalau di area ini menyimpan keindahan yang luar biasa.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /></span><a style="font-family: verdana;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKpXhJNmjiuZZaldHlCLJmXdvVZjpofAvYs07n4JoF27i74NzMU_bNA5A2NRZu_EDJsxkRILFrie1szoVBHHf8iZHRC1V1uHGTseO172Tqa_m_rZk9IIYmP4DDtkA7hNT0-s7epTIlOgo/s1600/12082011221.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKpXhJNmjiuZZaldHlCLJmXdvVZjpofAvYs07n4JoF27i74NzMU_bNA5A2NRZu_EDJsxkRILFrie1szoVBHHf8iZHRC1V1uHGTseO172Tqa_m_rZk9IIYmP4DDtkA7hNT0-s7epTIlOgo/s320/12082011221.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5640281721009955154" border="0" /></a><span style="font-family:verdana;">Nah , Foto di samping adalah air terjun yang berasal dari pegunungan airnya jernih sekali sobat , airnya itu langsung menuju ke Area Pantai lepas Pantai Banyutibo tersebut. Indah bukan sobat pasti kalian pengen sekali untuk mengunjunginya.</span><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-1Nj-iF_eR88NMEHu8EKSQY4aJZCwhkrRXPlkkvriVJvIVjX987af7w_geU4b3CdcxiEjlQz3fg2rHgkDwhfvggDgkvuwQ1eKWS2jJa7UCHaIWoOdF8miUQHM8lebjjvsxnDm2rxyt-Y/s1600/Photo0546.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 320px; height: 242px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-1Nj-iF_eR88NMEHu8EKSQY4aJZCwhkrRXPlkkvriVJvIVjX987af7w_geU4b3CdcxiEjlQz3fg2rHgkDwhfvggDgkvuwQ1eKWS2jJa7UCHaIWoOdF8miUQHM8lebjjvsxnDm2rxyt-Y/s320/Photo0546.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5640284019435376882" border="0" /></a>Aapalgi ini sobat pesisir pantai dihiasi lempengan bebatuan , seakan keindahan ini dilukis .<br />Subahanalloh Sobat keagungan Tuhan Yang Maha Esa begitu besar.<br />Untuk melihat foto lengkap bisa anda Klik <a href="http://www.facebook.com/media/set/?set=a.263367913673220.75110.100000000406380&type=1"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">disini</span></span></a><br /><br />Sedikit Catatan dan sekedar sharing dari kami team Pembolang , Terima Kasih sudah sempat membaca Artikel Kami .<br />Salam Rimba dan Salam Lestaria.Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-37352311830974015412011-01-31T21:19:00.000-08:002011-01-31T21:21:06.014-08:00Komunitas Sepeda Mentul Pacitan<p class="separator" style="clear: both; text-align: justify; font-family: verdana;font-family:trebuchet ms;"><span style="font-size:100%;"><a style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdI3eVWZSSS34BVAx5TQS0r83v7mHYDOIVeWisO1RP2GjE9h4dd3Q7wYylbhJcwywVQvHPbhxETuhPWfWwLAoaPvqVRDp9gmaOkRrgVM_XRbhyphenhyphenGPfwPP8yn4zykhCkzD3uV33s7w1GQCSY/s1600/Mentl_1_1_1.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdI3eVWZSSS34BVAx5TQS0r83v7mHYDOIVeWisO1RP2GjE9h4dd3Q7wYylbhJcwywVQvHPbhxETuhPWfWwLAoaPvqVRDp9gmaOkRrgVM_XRbhyphenhyphenGPfwPP8yn4zykhCkzD3uV33s7w1GQCSY/s320/Mentl_1_1_1.jpg" width="320" border="0" height="240" /></a></span></p><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"> </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: verdana;font-family:trebuchet ms;"> <p><span style="font-size:100%;">Barangkali sudah tidak asing lagi bagi kita melihat komunitas sepeda bermunculan dimana-mana. Tapi komunitas bersepeda yang satu ini lain daripada yang lain.</span><span style="font-size:100%;"> Model sepeda yang tanpa pedal kayuh, tanpa sadel dan ukuran ban yang beda mencolok antara depan dan belakang menjadi ciri khasnya.</span><span style="font-size:100%;"> Apalagi kalau dilihat dari cara mengandarainya, yang nyaris mirip gerakan pocong berjalan seperti dalam film-film hantu Cina. Sepeda yang dari negeri asalnya dikenal dengan Bounce Bike ini mereka sebut Sepeda Mentul.</span></p></div><div style="text-align: justify; font-family: verdana;"><span style=";font-size:100%;" ><a style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGjOmyvagRn-kQsccyfo2Cs_yDpxTyCttC7tlU2kYBIV90gxiXQCZNmL5j-do08w_nF1jbeMFUFcZeMNdJKTLo8aYZa_wFbb-UIzlFCXruI7sEDEUJcC6JypZgh1lrBfA6gtRZ-shfoe48/s1600/Mentul_5_1.jpg"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGjOmyvagRn-kQsccyfo2Cs_yDpxTyCttC7tlU2kYBIV90gxiXQCZNmL5j-do08w_nF1jbeMFUFcZeMNdJKTLo8aYZa_wFbb-UIzlFCXruI7sEDEUJcC6JypZgh1lrBfA6gtRZ-shfoe48/s320/Mentul_5_1.jpg" width="320" border="0" height="240" /></a>Belum banyak anggota yang bergabung dalam komunitas yang mereka namakan “Mentulholic Pacitan”, namun kehadiran komunitas ini cukup bisa memberi warna bagi keberadaan komunitas sepeda yang sudah ada sebelumnya di Pacitan.</span><span style=";font-size:100%;" > Mengusung semboyan “Mentul-Mentul Selamatkan Bumi”, komunitas ini berusaha memperkenalkan keunikan sepeda ini kepada masyarakat disamping mengkampanyekan bumi yang hijau yang bebas dari polusi. Sepeda ini diklaim lebih sehat dibanding sepeda pada umumnya karena semua anggota badan akan ikut bergerak dari mulai kaki, lutut, pinggang, hingga tangan.</span><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: verdana;font-family:trebuchet ms;"><p><span style="font-size:100%;">Dengan semakin banyaknya event-event bersepeda, menjadikan komunitas ini makin dikenal, serta menjadi ajang memperkenalkan cara baru berolahraga.</span><span style="font-size:100%;"> Komunitas ini biasa nongkrong di Alun-Alun Kota Pacitan pada Minggu padi atau di sekitar Jalan Lintas Selatan Ruas Pacitan-Kebonagung pada sore hari. </span><span style="font-size:100%;"> Bagi yang mau gabung dengan komunitas ini ditunggu, dan bisa langsung dating ke markas Mentulholic Pacitan di Desa Sukoharjo-Pacitan.</span></p><p><br /></p><p><span style="font-size:100%;">Terbita dari : http://petoeng.blogspot.com/2011/01/komunitas-sepeda-mentul-pacitan.html<br /></span></p></div>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-31262535707675240332011-01-19T01:57:00.000-08:002011-01-19T01:59:53.826-08:00Foto Pacitan Tempo Dulu<div style="text-align: justify;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;">Flash back sejenak mengenang Kota Pacitan jaman dulu, tidak sengaja sore-sore blogwalking menemukan Blog yang memasang foto-foto lanscape kota Pacitan jaman dulu. Terinspirasi oleh blog tersebut bukan bermaksud untuk reposting akan tetapi untuk sharing foto-foto tersebut...</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;">Buat anda melihat foto-foto ini mungkin akan membangkitkan kenangan Anda yang mana wajah pacitan dewasa ini telah banyak mengalami perubahan. Foto-foto ini memperlihatkan sudut-sudut penting Kota Pacitan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO5bNYDvK8KeXIx6hzH4moF0ZucF3bkEep40UjoeO8C4AertPOu4doL2yoJu7_vzIh9yz-q1tGKL_5c2h1lAXVzMzAGpZzerbZQEAqZ_KhrDxpO0-Er_nuch_HOdrUy2SQ4fG1SUY7ULhS/s1600/tanjungsari+1975.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO5bNYDvK8KeXIx6hzH4moF0ZucF3bkEep40UjoeO8C4AertPOu4doL2yoJu7_vzIh9yz-q1tGKL_5c2h1lAXVzMzAGpZzerbZQEAqZ_KhrDxpO0-Er_nuch_HOdrUy2SQ4fG1SUY7ULhS/s400/tanjungsari+1975.jpg" width="400" border="0" height="262" /></a></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><strong>TANJUNGSARI 1975</strong></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;" align="center">Gambar ini diambil dari ujung barat jembatan</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;" align="center">Arjowinangun</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS7D-A5wm8c7AbR4ii_UVHMGJrJFL5zavgwucWRu1COWyjPeS3BclaLeF7UiG7-u4IedZSH9250EUmgO7NrZQlayY2EQ7EGlrce6ziTYwCfgHZEMQcKJEA72G3gcuWP518bvSZKqaMPX8H/s1600/alun-2+timur+1970.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS7D-A5wm8c7AbR4ii_UVHMGJrJFL5zavgwucWRu1COWyjPeS3BclaLeF7UiG7-u4IedZSH9250EUmgO7NrZQlayY2EQ7EGlrce6ziTYwCfgHZEMQcKJEA72G3gcuWP518bvSZKqaMPX8H/s400/alun-2+timur+1970.jpg" width="267" border="0" height="400" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size:small;"><b><span style="font-family:Verdana,sans-serif;">SUDUT ALUN-ALUN TIMUR 1970</span></b><br /><span style="font-family:Verdana,sans-serif;">Lihat betapa bedanya dengan keadaan sekarang.</span></span> </div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_cGqaYeztNGrufOEFAUpqaLqHEpPGmWtr8eSLb3AEvPQk2iOFvNSp8mgcL1bBna1gHqoMi7r1ZPZatIdZ6cFeH1GN5mW69pEFxc5OpKb3Jzfh9W0K5KlESFvPhkRijUsktjGfleIV7q9L/s1600/alun-alun+1986.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_cGqaYeztNGrufOEFAUpqaLqHEpPGmWtr8eSLb3AEvPQk2iOFvNSp8mgcL1bBna1gHqoMi7r1ZPZatIdZ6cFeH1GN5mW69pEFxc5OpKb3Jzfh9W0K5KlESFvPhkRijUsktjGfleIV7q9L/s400/alun-alun+1986.jpg" width="400" border="0" height="273" /></a></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><b>ALUN-ALUN 1986</b> </div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;">Waktu itu masih ada jalan yang membelah alun-alun</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;">barat dan timur. Di ujung jalan nampak tugu putih<br />yang sekarang masih bisa kita lihat.</div><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBNHDvnhiS34rkV9ZtIURI_vzN3z0FAJQn_av9s0Dolass3hRE4QgA3wKO7FfwZYIF-B1i5Y_vj84qqxF6-Y6l3s9BuzPLKAMZD_4dHvPl6-k68TcS-ZhMoxh2qRr_aFZWMIt711-qa169/s1600/Arjowinangun+1974.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBNHDvnhiS34rkV9ZtIURI_vzN3z0FAJQn_av9s0Dolass3hRE4QgA3wKO7FfwZYIF-B1i5Y_vj84qqxF6-Y6l3s9BuzPLKAMZD_4dHvPl6-k68TcS-ZhMoxh2qRr_aFZWMIt711-qa169/s400/Arjowinangun+1974.jpg" width="400" border="0" height="262" /></a></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><strong>ARJOWINANGUN 1975</strong></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;">Becak, Dokar, Sepeda dan pejalan kaki yang memenuhi<br />jalanan, kendaraan bermotor hampir tidak tampak.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;">Gambar ini diambil dari ujung Jembatan Arjowinangun.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN9ULX3Qt_wtylmhyWIHy7GHX4WH3Yfty9o2MEgfpDj0MT0WZN5rwhAo0fgoLEs7CAeiWaUa-8fK2j0wblJ0tNCGRKBYgcv6Yn-068Q73pYEjXe_uRPG0iak8yvQmwxXmkzsPhrD7Bqssr/s1600/jalan+petung+1974.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN9ULX3Qt_wtylmhyWIHy7GHX4WH3Yfty9o2MEgfpDj0MT0WZN5rwhAo0fgoLEs7CAeiWaUa-8fK2j0wblJ0tNCGRKBYgcv6Yn-068Q73pYEjXe_uRPG0iak8yvQmwxXmkzsPhrD7Bqssr/s400/jalan+petung+1974.jpg" width="400" border="0" height="291" /></a></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><strong>JALAN KA PETUNG 1974</strong></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;" align="center">Gambar ini diambil dari depan Pasar Arjowinangun</div><div align="center"><span style="font-family:arial;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh13hLlxpGpy6tlCCv4klaPeggVz1wW4V7Y5t9caNI5VYSfYYenp5mDPM8FZkqGbZu_hzqtimHiSzY6jiHQcrUY-DoxITK281Tvr9DzJYlbZH4bAYxV9NonlJ8bmmDLeCQUZs90nG5N47A0/s1600/jemb+penceng+1975.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh13hLlxpGpy6tlCCv4klaPeggVz1wW4V7Y5t9caNI5VYSfYYenp5mDPM8FZkqGbZu_hzqtimHiSzY6jiHQcrUY-DoxITK281Tvr9DzJYlbZH4bAYxV9NonlJ8bmmDLeCQUZs90nG5N47A0/s400/jemb+penceng+1975.jpg" width="400" border="0" height="255" /></a></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><b>Jembatan Penceng 1975</b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;" align="center">masih kecil dan sempit.</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;" align="center">Foto ini diambil saat akan dilaksanakan pembangunan,</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;" align="center">dan setelah jadi sebagaimana sekarang yang selalu</div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;" align="center">kita lewati.</div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRZKelJsEQPdnCBfibDoo2s4YmKgy9MNGqHbj1vGtqR4eR3jSLnmDQJDDY13k9Aqz7asyZjazhUsrO7mXJRcq1Bd6VwTX_hbgzbXJdIIGCb6TAF5Z-LBgs8ZM_nJrTi6PeLgTJ0YZnbuw0/s1600/jln+a+yani+1975.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRZKelJsEQPdnCBfibDoo2s4YmKgy9MNGqHbj1vGtqR4eR3jSLnmDQJDDY13k9Aqz7asyZjazhUsrO7mXJRcq1Bd6VwTX_hbgzbXJdIIGCb6TAF5Z-LBgs8ZM_nJrTi6PeLgTJ0YZnbuw0/s400/jln+a+yani+1975.jpg" width="400" border="0" height="252" /></a></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><b>JALAN A YANI 1975</b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif;" align="center">Gambar ini diambil dari depan Kantor Kecamatan lama</div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiFwFJrwuHy5K-EJm8dCSEoWLwPMpKUfnhNwo0Ko5L2-MOu0d0If0S1KbdTVXuwQL_5RZ1-fd9tJRULEe_7rWSVVw0cbbC_G3WYmTi-VkY7bGHrOfw4pB-iXtLChWBuvVCmJ7ipnryA0kH/s1600/jln+bapangan+ke+selatan.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiFwFJrwuHy5K-EJm8dCSEoWLwPMpKUfnhNwo0Ko5L2-MOu0d0If0S1KbdTVXuwQL_5RZ1-fd9tJRULEe_7rWSVVw0cbbC_G3WYmTi-VkY7bGHrOfw4pB-iXtLChWBuvVCmJ7ipnryA0kH/s400/jln+bapangan+ke+selatan.jpg" width="400" border="0" height="252" /></a></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"> <b>JALAN LETJEND SUPRAPTO 1971</b></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;">Pada sisi kakan gambar, sekarang berdiri gedung Dinas Tanaman pangan dan Peternakan dan pada sisi kiri sekarang berdiri Gedung Pertanahan dan Perumahan Dokter.</div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzWLGStRq1cwOdEw3cZn2D-toAVqrn5rZLXY_OtnMRdrmhYYADxOw4JpQKZ7q98i_poSevun7vkvWb8eFcQGja8W3oBQw6BUpkWyGJ4-alw2JuNIImVErFNASVhKrfbTjT3z-F7NAAPy9e/s1600/jln+diponegoro+1970.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzWLGStRq1cwOdEw3cZn2D-toAVqrn5rZLXY_OtnMRdrmhYYADxOw4JpQKZ7q98i_poSevun7vkvWb8eFcQGja8W3oBQw6BUpkWyGJ4-alw2JuNIImVErFNASVhKrfbTjT3z-F7NAAPy9e/s400/jln+diponegoro+1970.jpg" width="262" border="0" height="400" /></a></div><div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: center;"><strong>SISI LAIN JALAN DIPONEGORO 1970</strong></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family:Verdana,sans-serif;">Gambar ini diambil dari sudut Pasar Sawo.<br /><br />di ambil dari blog: http://www.pacitaner.co.cc/2010/08/info-wajah-tempo-dulu-kota-pacitan.html<br /></span> </div>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-28691598276711466712011-01-18T23:30:00.001-08:002011-01-19T02:07:17.273-08:00Sejarah Kota Pacitan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJI4W3a38mMAYAqDRX_7AyYp2bwVR3pbQBHC1quo-JvwvmeWd3zNNPhcI0szg5d2h5YQt_ArgTJrkE6KfsGQCcAS2R_jEL0zwUWsuqNM2DJQg3A8U3Kbp4zl6i3JtUPIohgwwyvrRMIsY/s1600/alun-2+timur+1970.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 267px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJI4W3a38mMAYAqDRX_7AyYp2bwVR3pbQBHC1quo-JvwvmeWd3zNNPhcI0szg5d2h5YQt_ArgTJrkE6KfsGQCcAS2R_jEL0zwUWsuqNM2DJQg3A8U3Kbp4zl6i3JtUPIohgwwyvrRMIsY/s400/alun-2+timur+1970.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5563836460036754354" border="0" /></a><span class="content" style="font-family:verdana;">Pacitan berasal dari kata Pacitan yang berarti camilan, sedap-sedapan, tambul, yaitu makanan kecil yang tidak sampai mengenyangkan. Hal ini disebabkan daerah Pacitan merupakan daerah minus, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan warganya tidak sampai mengenyangkan; tidak cukup. adapula yang berpendapat bahwa nama Pacitan berasal dari “Pace” mengkudu (bentis : Jaka) yang memberi kekuatan. Pendapat ini berasal dari legenda yang bersumber pada perng Mengkubumen atau Perang Palihan Nagari (1746-1755) yakni tatkala Pangeran Mangkubumi dalam peperangannya itu sampai ke daerah Pacitan. dalam suatu pertempuran ia kalah terpaksa melarikan diri ke dalam hutan dengan tubuh lemah lesu. berkat pertolongan abdinya bernama Setraketipa yang memberikan buah pace mask menjadikan kekuatan Mangkubumi pulih kembali. Akan tetapi nampaknya nama Pacitan yang menggambarkan kondisi daerah Pacitan yang minus itulah yang lebih kuat. hal itu disebabkan pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) nama tersebut telah muncul dalam babat Momana.<br /></span><p style="font-family:verdana;"><strong><span style="text-decoration: underline;"><span style="color: rgb(51, 51, 51);">Letak geografis..</span></span></strong></p> <p style="font-family:verdana;">Kabupaten Pacitan mempunyai luas wilayah 1.389,87 Km<sup>2</sup> yang kondisi alamnya sebagian besar terdiri dari bukit-bukit yang mengelilingi kabupaten. Sedangkan wilayah kota Pacitan yang merupakan inti atau pusat pemerintahan berupa dataran rendah. Selebihnya berupa daerah pantai yang memanjang dari sebelah barat sampai timur di bagian selatan.</p> <p face="verdana"><span class="content"> Pacitan adalah kecamatan yang menjadi ibukota Kabupaten Pacitan, provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota Pacitan adalah denyut nadi pemerintahan dan perekonomian kabupaten pacitan secara keseluruhan. Lansekap kota Pacitan terletak di lembah, di tepi Teluk Pacitan dan dialiri sungai Grindulu yang membentang dari wilayah selatan menuju pantai Teleng Ria.</span></p> <p style="font-family: verdana;"><span class="content">Kabupaten Pacitan terletak di pantai selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah. Daerah Pacitan sebagian besar adalah berbukit tandus dan berupa tanah kapur. Letak Geografis Pacitan berada antara 110<sup>0 </sup>55′ - 111<sup>0 </sup>25′ BUjur Timur dan 7<sup>0</sup> 55′ - 8<sup>0 </sup>17′ LIntang Selatan.</span></p>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-48776847455978258342011-01-18T23:20:00.000-08:002011-01-18T23:25:57.026-08:00Makanan Khas Kota Pacitan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7PXtiPNjwXNFcPm3Q2lkaccRzm0fPsdljU0lXYiwVJ735cTG8Pvap1P24JRuoURyPDymMr52_XFIsxlVdqYdNywuER9fXugoY1qGBlEMFN4sOvLQa2L4wuMC08_G0tjvJuBTsyxwa7sE/s1600/sltiwulbsr.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 323px; height: 306px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7PXtiPNjwXNFcPm3Q2lkaccRzm0fPsdljU0lXYiwVJ735cTG8Pvap1P24JRuoURyPDymMr52_XFIsxlVdqYdNywuER9fXugoY1qGBlEMFN4sOvLQa2L4wuMC08_G0tjvJuBTsyxwa7sE/s400/sltiwulbsr.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5563794864256910530" border="0" /></a><br /><p style="font-family: verdana;">Nasi Tiwul</p> <p style="font-family: verdana;">Sambel trasi dengan lalapan daun kemangi, kemudian dicampur dengan lauk lele goreng, dengan satu porsi nasi tiwul. Nasi yang sudah jarang sekali dinikmati oleh masyarakat Pacitan ini adalah merupakan maskan khas daerah pacitan sejak dulu. Nasi Tiwul adalah hasil olahan dari tepung ubi kayu (cassava) melalui proses tradisional, yaitu tepung cassava ditambahkan air hingga basah dan dibentuk butiran-butiran yang seragam dengan ukuran sebesar biji kacang hijau dan dikukus selama 20-30 menit.</p> <p style="font-family: verdana;">Tiwul adalah makanan pokok sebagai pengganti beras yang berasal dari singkong. Disaat musim kemarau, berbondong-bondong petani menanam singkong, hal ini dikarenakan tanah mereka sulit untuk mendapatkan air disaat musim tersebut. Daripada tanah dibiarkan kosong mlompong, lebih bermanfaat ketika mereka menanaminya dengan ketela. Setelah ketela dipanen, umur sekitar 60 sampai 90 hari, kulit ketela dikupas. setelah itu dikeringkan. Jadilah gaplek yang bisa disimpan sampai berbulan bulan. Para petani tidak akan khawatir jika kemarau panjang melanda selama mereka masih meyimpan gaplek dirumahnya. dari gaplek itulah dijadikan tiwul. Memang kandungan kalori tiwul masih tidak bisa menandingi beras, namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Konon nasi tiwul bisa mencegah penyakit maag, perut keroncongan dan lain sbg-nya. Cita rasa gaplek sangat khas dan unik.</p>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-51737807724770179902011-01-18T23:17:00.000-08:002011-01-18T23:19:21.244-08:00Pantai Watu Karung<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggg72fJRc3ValLqmYYNibsLgMkqE9GsLZwX4Pkk5W5HaruE7MTzVGxDyuwXltwN62UeJeV5qtrbHRayDYdjsvC9qIEnVSXE_V9kRClBAfNePAAAQLBge2qHh2FUs-wM16evBXdEKExiPE/s1600/watu-karung.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 400px; height: 302px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggg72fJRc3ValLqmYYNibsLgMkqE9GsLZwX4Pkk5W5HaruE7MTzVGxDyuwXltwN62UeJeV5qtrbHRayDYdjsvC9qIEnVSXE_V9kRClBAfNePAAAQLBge2qHh2FUs-wM16evBXdEKExiPE/s400/watu-karung.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5563793036416894610" border="0" /></a>Pantai Watu Karung <p style="font-family: verdana;">Pantai selanjutnya adalah Pantai Watu Karung. Pantai yang terletak di desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku ini adalah pusatnya para nelayan mencari ikan. Nelayan – nelayan dengan perahu tradisional banyak ditemui disini. Begitu air surut, kita bisa berjalan ketengah lautan sampai pinggir palung lho. kira-kira 50 meter-an dari garis pantai normal, namun kita juga perlu waspada adanya tidal wave (atau ombak kejut) lewat. Masih banyak pantai – pantai yang lain, seperti Pantai Klayar yang menawarkan keindahan batu karangnya,Pantai Buyutan, Kali Uluh, dan sederet nama – nama objek wisata lainnya yang mempesona. Selamat datang di Pacitan, Kota Pariwisata.</p><p style="font-family: verdana;"><br /></p>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-64853248005615897772011-01-18T23:01:00.000-08:002011-01-18T23:02:17.202-08:00Goa Gong Pacitan<span id="result_box" class="long_text"><span title="" style="font-family: verdana;">Gua Gong memiliki stalagtite dan stalagmit yang dikatakan menjadi indah di Asia Tenggara. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-family: verdana;" title="">Hal ini memiliki sekitar 256 m kedalaman, selain itu juga memiliki 5 jajak pendapat; Rogo <span class="IL_AD" id="IL_AD1">Pool</span>, Panguripan Pool, Jiwo Pool, Kamulyan Pool, dan Ralung Nisto Pool, yang mempunyai nilai <span class="IL_AD" id="IL_AD4">magis</span> untuk menyembuhkan penyakit. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-family: verdana;" title="">Keindahan stalagmit dan stalagtite hampir tidak membuat kejutan diabadikan oleh Selo Cengger Bumi bernama, <span class="IL_AD" id="IL_AD3">Cello</span> Giri, Selo Citro Cipto Agung, Cello Pakuan Bomo, Cello Adi Citro Buwono, Cello Bantaran Angin dan Cello Susuh Angin.</span></span><br /><br /><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooOKic9I3slz3uHAmpj3Z0KavyFBi18P8pcNY6oTizAeAx6NvhRq_j8h9NK2cLXCRr7MppsWCdd3OoK9RzAzZ5ncDEuZT5Bq_fL5yr8eWF-dm4CYE5VFmBvUGrQeeM7g3yt9DcdWnG5kg/s1600/Gua_Gong0.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 450px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgooOKic9I3slz3uHAmpj3Z0KavyFBi18P8pcNY6oTizAeAx6NvhRq_j8h9NK2cLXCRr7MppsWCdd3OoK9RzAzZ5ncDEuZT5Bq_fL5yr8eWF-dm4CYE5VFmBvUGrQeeM7g3yt9DcdWnG5kg/s320/Gua_Gong0.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473542981167804930" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-family: verdana;" title="">Pada hari-hari tertentu setiap hari Jumat, ada suara musik tradisional yang disebut "Jaranan" gong (gong tradisional) adalah <span class="IL_AD" id="IL_AD2">instrumen</span> yang paling keras suara dari yang lain. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-family: verdana;" title="">Sampai sekarang, kadang-kadang suara masih dapat didengar, itulah sebabnya gua ini sekitar 256 meter di bawah <span class="IL_AD" id="IL_AD5">tanah</span>, memiliki 12 kamar, 7 mata air dan satu kamar mandi alam.</span></span><br /></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgork7mfTHXvv5KFZIYwRZzxLNZCaCpE5E1iQJySVEbfHyj6OEmBn95rmm-z9sEc1Q3JaGnyWa6IJYlvL20VnaCdKaYbCMTirmN3s8do6Fdg0Xg1MgoP55pLz-5tflbL4uLjKuqKHZYVOU/s1600/goa-gong.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 449px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgork7mfTHXvv5KFZIYwRZzxLNZCaCpE5E1iQJySVEbfHyj6OEmBn95rmm-z9sEc1Q3JaGnyWa6IJYlvL20VnaCdKaYbCMTirmN3s8do6Fdg0Xg1MgoP55pLz-5tflbL4uLjKuqKHZYVOU/s320/goa-gong.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5527954289341142786" border="0" /></a><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-family: verdana;" title="">Gua ini terletak sekitar 30 km barat <a href="http://www.wisatanesia.com/2010/05/wisata-pacitan.html">Pacitan</a>,<a href="http://www.wisatanesia.com/2010/11/wisata-jawa-timur.html">Jawa Timur</a>. tepatnya di Desa Bomo, Punting kabupaten dan mudah dicapai dengan semua jenis kendaraan baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua dengan memakan waktu sekitar 45 menit. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title=""><span style="font-family: verdana;">Daerah ini juga tersedia beberapa fasilitas, seperti; toko suvenir, restoran, tempat parkir, Masjid, dll</span></span></span><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title=""><a style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: verdana;" href="http://www.wisatanesia.com/"> Wisata Indonesia</a><span style="font-family: verdana;"> </span><a style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: verdana;" href="http://www.wisatanesia.com/2010/05/wisata-pacitan.html">Surga Dunia</a></span></span></div></div><div style="overflow: hidden; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; text-align: left; text-decoration: none; border: medium none;"><br />Read more: <a style="color: rgb(0, 51, 153);" href="http://www.wisatanesia.com/2010/05/gua-gong-pacitan.html#ixzz1BSik94Dy">http://www.wisatanesia.com/2010/05/gua-gong-pacitan.html</a><br /></div>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-51310563545419295402011-01-18T22:57:00.000-08:002011-01-18T23:04:42.292-08:00Goa Tabuhan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrH9SuylwRx2LzCHIMx0uD0aJ2jn5vdcLnIfnsjxOMVrVS-9VYN6ei31g6nCq8o3F4eCrNyPnHGd8B1cp_kG-IcOh9W7iONVOlwjoOg7mIkYb58VdbhBPexJt6vYFLVf9VH3TSsMf00Rs/s1600/pintu-masuk-gua-tabuhan.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 301px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrH9SuylwRx2LzCHIMx0uD0aJ2jn5vdcLnIfnsjxOMVrVS-9VYN6ei31g6nCq8o3F4eCrNyPnHGd8B1cp_kG-IcOh9W7iONVOlwjoOg7mIkYb58VdbhBPexJt6vYFLVf9VH3TSsMf00Rs/s400/pintu-masuk-gua-tabuhan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5563789417227291634" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGS8wqFRSyHHgrDKEOmAKPhxB9vIrWB1zxae_kBsgnvxMbDEOyUgEYG3VKOCdD3tk2ZiKS-eUBBhFdsQYaua05gdj5K36A2AJhT6olec1zNJXurzRgjYJnA7Q7Kjp3_9_zQaATrK4uaRc/s1600/goa-gong-20098.jpg"><br /></a><br /><span id="result_box" class="long_text"><span title="" style="font-family:verdana;">Gua Tabuhan,Menurut cerita masyarakat sekitar, <span style="font-weight: bold;">gua Tabuhan </span>telah ditemukan oleh Kyai Santiko yang kehilangan sapi, tapi Akhirnya lembu itu datang ke gua. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >sapi-Nya tidak ingin keluar dari gua, karena menyimpan air dari akar di atasnya banyak. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >Setelah belukar telah dibersihkan, gua diasuh oleh Raden Bagus Joko Lelono dan seorang putri Raden Ayu Mardilah.</span></span><br /><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" ><span style="font-weight: bold;">Gua Tabuhan</span> berada di pantai barat daya Jawa Timur, adalah interior emmense gua Tabuhan. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >Gua ini disebut Tabuhan karena kedengarannya seperti musisi lokal memainkan lagu dengan stalaktit lomesone mencolok yang bergema di <span class="IL_AD" id="IL_AD2">pitch</span> yang sempurna untuk musik.</span></span><br /><br /><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >Gua itu sendiri sangat spektakuler, stalagmit varilored yang mencapai ke atas setinggi 50 <span class="IL_AD" id="IL_AD3">meter</span> ke arah liontin stalagtites dibentuk oleh air menetes dari atap.</span></span><br /><br /><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >Hal ini disebut sebagai gua Tabuhan karena jika tersusun akan menghasilkan suara seperti irama musik Jawa (<span class="IL_AD" id="IL_AD5">gamelan</span>). </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >Gua Tabuhan adalah semula dikenal sebagai gua Tapan karena sejak depan diterapkan oleh <span class="IL_AD" id="IL_AD1">Chevaliers</span> untuk beberapa meditasi seperti; Sanggargenu, Bambang Trigo. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >Wareng desa diakui menyebabkan legenda Banteng Wareng yang keturunan Sultan <span class="IL_AD" id="IL_AD4">Yogyakarta</span>. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);" title=""><span style="font-family:verdana;">Diceritakan juga di tahun 1825 terjadi perang Diponegoro, Raden Banteng Wareng menunjukkan jiwa patriotik nya menentang terjajah dengan Diponegoro.</span></span></span><div style="overflow: hidden; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; text-align: left; text-decoration: none; border: medium none;"><br />SRC :http://www.wisatanesia.com/<br /></div>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-14098923262141791312011-01-18T22:51:00.000-08:002011-01-18T22:57:06.763-08:00Wisata Banyu Anget<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6gKUjimiRFtjGuE29JILfmq_BDl2s8kMDGvqPieBSHq5sxKboqzM4tUs3Odcs4R1pRIR3WnGKncAtgzk7A6fTkC4zZiCxEH5bTyeTInF9F_BNH5_Hi4iHd6yVvJM9_IABnDcEAj7QQsM/s1600/DSC09482.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 198px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6gKUjimiRFtjGuE29JILfmq_BDl2s8kMDGvqPieBSHq5sxKboqzM4tUs3Odcs4R1pRIR3WnGKncAtgzk7A6fTkC4zZiCxEH5bTyeTInF9F_BNH5_Hi4iHd6yVvJM9_IABnDcEAj7QQsM/s400/DSC09482.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5563787295530739794" border="0" /></a><span id="result_box" class="long_text"><span title="" style="font-family:verdana;"><span style="font-weight: bold;">Banyu Anget</span> atau kolam air panas masih menyimpan berbagai kualitas khusus utama dan manfaat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >mandi ini disebut "Tirto Husodo" dan sekarang telah dibangun dua tempat mandi, dua kolam renang dan pondok. </span><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >Ini adalah salah satu objek wisata Pacitan yang berasal dari sumber alami. </span><span title="" style="font-family:verdana;">Ada banyak wisatawan mengunjungi daerah ini.</span></span><br /><br /><span id="result_box" class="long_text"><span style="background-color: rgb(255, 255, 255);font-family:verdana;" title="" >Hal ini tidak sulit untuk mencapai kawasan obyek wisata ini, dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat karena memiliki jalan yang baik. </span><span title=""><span style="font-family:verdana;">Ini adalah sekitar 15 Km dari kota Pacitan, tepatnya di daerah Arjosari.</span></span></span><br /><br />SRC : http://www.wisatanesia.com/<br /><span id="result_box" class="long_text"><span title=""><a style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: verdana;" href="http://www.wisatanesia.com/"></a><a style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: verdana;" href="http://www.wisatanesia.com/2010/05/wisata-pacitan.html"><br /></a></span></span>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-68513611314285027782011-01-17T20:29:00.000-08:002011-01-17T20:45:32.723-08:00Pantai Tawangsari<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDYdgt6eXKgJyGk5YibTGUwR6qOEQjUQLZj7k1xQ8D9WcybIKgZa1A3-rXX9yUURrtY7sJQMyToQ5m7dXeUrGUPqcOwn86YYTPV6SSycKKVSUorB-dUl_hr9t68N6iuN_jkI1kuPoE8lM/s1600/DSC04811.JPG"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 400px; height: 248px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDYdgt6eXKgJyGk5YibTGUwR6qOEQjUQLZj7k1xQ8D9WcybIKgZa1A3-rXX9yUURrtY7sJQMyToQ5m7dXeUrGUPqcOwn86YYTPV6SSycKKVSUorB-dUl_hr9t68N6iuN_jkI1kuPoE8lM/s400/DSC04811.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5563380640527299554" border="0" /></a><span style="font-family:verdana;">Pantai Tawangsari berada di Desa Katipugal, Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan.Ditempuh dari kota Pacitan Kurang lebih 20 Km memakan waktu 1 jam setengah. Pantai ini dipelosok desa , jarang pengunjung mengunjungi objek wisata ini , karena letak Pantai ini tidak jauh dengan kota ,<br /><br /><br /></span><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj01Ch54bzuwtu3ujSGBS8I7JsdXECLJwOpelPXql2uHT2IX3zTf_y5ULIK-O8tAC_zxjscEsaeq8QgkzG-6twme8uuIY9vI-M8UcQDjHbpQL8Wc3eIIDh5ZUvLFzP4odaaMYmGHYSzCB4/s1600/DSC04859.JPG"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 285px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj01Ch54bzuwtu3ujSGBS8I7JsdXECLJwOpelPXql2uHT2IX3zTf_y5ULIK-O8tAC_zxjscEsaeq8QgkzG-6twme8uuIY9vI-M8UcQDjHbpQL8Wc3eIIDh5ZUvLFzP4odaaMYmGHYSzCB4/s400/DSC04859.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5563381592597700114" border="0" /></a><div style="text-align: left;"><span style="font-family:verdana;"><br />Tapi disamping itu Pantai ini bener-bener indah sekali dikelilingi pegunungan dan laparan batu panjang.</span> </div></div><span style="font-family:verdana;">Ombak pantai yang begitu mempesona dan pasti bagi anda yang suka foto-foto akan lebih betah berada disana , buat sang Photographer juga , pasti bnyak mengambil gambar disana . Pantai ini bener-bener menawan ,pantai yang masih perawan air yang begitu jernih.<br /><br />Pengunjung akan disuguhi Indahnya alam atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.<br />Pantai Ini kami ranting Pantai Ter-indah di Kota Pacitan.<br /><br />Penulis: Rendra_<br />Date : 18 Jan 2010<br /><br /></span>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-89455188006995842452011-01-12T21:13:00.000-08:002011-01-12T21:14:37.259-08:00Peninggalan Prasejarah<p><img src="http://pacitantourism.com/v2/images/stories/object/tb_176.jpg" style="float: left;" alt="Image" title="Image" width="100" border="0" height="75" hspace="6" /><span style="font-family: verdana;" class="dropcap">W</span><span style="font-family: verdana;">isata Sejarah lainnya di Kabupaten Pacitan berupa Peninggalan Prasejarah yang terletak di Desa Mantren, Kecamatan Punung. Terdapat berbagai situs kapak batu dan lain-lain.</span></p> <p style="font-family: verdana; font-style: italic;"><span class=""><a href="http://pacitantourism.com/v2/index2.php?option=com_visualrecommend&task=showform&com=content&id=50&pop=1&Itemid=53" target="_blank"><br /></a></span></p><span style="font-family: verdana; font-style: italic;">Source :</span>http://pacitantourism.comRendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-1587041617313298562011-01-12T21:08:00.000-08:002011-01-12T21:11:16.174-08:00Monumen Jenderal Sudirman<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOLtW676HBo_qcF-OFoiA5hkOxBPXqaxDEP8J1hHTeDOakVtwWXWVcCJXHTCNfUxI-L7p5-2vUfP13vr9CrIUHd_rzEf7uR077WfAnkX15aELvhsMF0ab-o77wwjDZu3XfzZ_BsNGqaUo/s1600/168946_189657681044244_100000000406380_709584_5654097_n.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 314px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOLtW676HBo_qcF-OFoiA5hkOxBPXqaxDEP8J1hHTeDOakVtwWXWVcCJXHTCNfUxI-L7p5-2vUfP13vr9CrIUHd_rzEf7uR077WfAnkX15aELvhsMF0ab-o77wwjDZu3XfzZ_BsNGqaUo/s400/168946_189657681044244_100000000406380_709584_5654097_n.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5561533684054413602" border="0" /></a><br /><span class="dropcap" style="font-family:verdana;">M</span><span style="font-family:verdana;">onumen ini terletak di Dusun Sobo, Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan yang berjarak kurang lebih 45 kilometer ke arah utara dari Kota Pacitan.</span><p style="font-family: verdana;">Monumen itu tadinya adalah sebuah rumah yang dipergunakan sebagai Markas Gerilya oleh Jenderal Sudirman selama 3 (tiga) bulan, dalam mengatur dan mengendalikan Perang Gerilya di tahun 1949.</p><em style="font-family: verdana;">The house is located in Sobo, Pakis Baru Village Nawangan Subdistrict, around 45 kilometres the north of the town. That house was usedas a based during General Sudirman struggling for about 3 months to control his mas Agresi War II in 1949.<br /><br />Source : http://pacitantourism.com/<br /></em>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-59029860518427346582011-01-12T21:05:00.001-08:002011-09-06T22:45:49.504-07:00Apotik Kota Pacitan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIjf5jShcmpwa4fi43tfmKmitoRh46jiv0z7UpUkKRDrf_tvY9uhdzpv-22J72G30Q5JZn9_m-cNEB96W_ZjMwzpM9ln-sqB_lSjKd0xI37QYuzz0tMy4jmVOAZa9lzfqgL7iAa3MAEVw/s1600/apotik.png"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 256px; height: 256px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIjf5jShcmpwa4fi43tfmKmitoRh46jiv0z7UpUkKRDrf_tvY9uhdzpv-22J72G30Q5JZn9_m-cNEB96W_ZjMwzpM9ln-sqB_lSjKd0xI37QYuzz0tMy4jmVOAZa9lzfqgL7iAa3MAEVw/s1600/apotik.png" alt="" border="0" /></a><br /><h2 class="related-poi">Lokasi Apotek / Apotik Lain di <a href="http://www.blogger.com/">Pacitan</a> </h2> <div class="related_poi_left"> <h3> <a href="http://www.blogger.com/">Agung</a> </h3> <p> Jl. Yos Sudarso 1<br /> Pacitan, Jawa Timur, Indonesia </p> </div> <div class="related_poi_right"> <h3> <a href="http://www.blogger.com/">KPN RSUD Pacitan</a> </h3> <p> Jl. Mayjen Panjaitan 26.<br /> Pacitan, Jawa Timur, Indonesia </p> </div> <div class="related_poi_left"> <h3> <a href="http://www.blogger.com/">Pacitan</a> </h3> <p> Jl. Thamrin 35<br /> Pacitan, Jawa Timur, Indonesia </p> </div> <div class="related_poi_right"> <h3> <a href="http://www.blogger.com/">Yoso Husodo</a> </h3> <p> Jl. Jend. A. Yani 63<br /> Pacitan, Jawa Timur, Indonesia </p> </div>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-83380167208587440642011-01-12T21:02:00.001-08:002011-01-12T21:03:48.283-08:00Rumah Makan Kota Pacitan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://pacitantourism.com/v2/images/stories/info/info_rumahmakan.gif"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 650px; height: 283px;" src="http://pacitantourism.com/v2/images/stories/info/info_rumahmakan.gif" alt="" border="0" /></a>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-33392792736531614982011-01-12T21:00:00.000-08:002011-01-12T21:02:14.912-08:00Rumah Sakit Kota Pacitan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://pacitantourism.com/v2/images/stories/info/info_rumahsakit.gif"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 122px;" src="http://pacitantourism.com/v2/images/stories/info/info_rumahsakit.gif" alt="" border="0" /></a>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-59848785164340904532011-01-12T20:48:00.000-08:002011-01-12T21:08:20.268-08:00Lokasi Oleh-Oleh Kota Pacitan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0-l4sQFnXl5jZLyFC135uXy8K4fXw9_S0L9CN9Y622oQ0CdYkb5rY5ZV4eGPVHGYGxziwoGkz-8lV-uAIx8GInRn0mjWpvB0sjqcIxheFpQL-_lUL2wQpA6YoVy2w0NmvV_Rsdw4w6kg/s1600/oleh-oleh-insert1.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 303px; height: 324px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0-l4sQFnXl5jZLyFC135uXy8K4fXw9_S0L9CN9Y622oQ0CdYkb5rY5ZV4eGPVHGYGxziwoGkz-8lV-uAIx8GInRn0mjWpvB0sjqcIxheFpQL-_lUL2wQpA6YoVy2w0NmvV_Rsdw4w6kg/s400/oleh-oleh-insert1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5561528623792055698" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Blumbang Snack</span> :Jl. Gatot Subroto no. 62 , Ploso Pacitan (0357) 883 743<p style="font-family:verdana;"><strong><span class="dropcap">S</span>ari Rasa I</strong> : Jl. Adi Sucipto Pacitan. Telp. 881706 </p><p style="font-family: verdana;"><strong>Sari Rasa II</strong> : Jl. Gatot Subroto Pacitan. Telp. 881530</p><p style="font-family: verdana;"><strong>Bu Suyati</strong> : Jl. Dr. Sutomo Pacitan.</p><p style="font-family: verdana;">Untuk Lokasi Yang lain menyusul , karena kami sedang mendata.<br /></p>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-90134247780516436302011-01-12T20:46:00.001-08:002011-01-12T20:46:45.905-08:00Pemkab Maksimalkan Potensi LautSEBAGAI salah satu daerah maritim, Kabupaten Pacitan memiliki potensi besar di bidang perikanan laut. Hanya, pemanfaatannya belum maksimal. Diantaranya, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, penguasaan teknologi, permodalan maupun akses pasar. ''Selain itu adanya konflik yang sering timbul akibat penangkapan ikan menggunakan alat dan bahan terlarang," kata Bupati Pacitan, Suyono.<br /> <p><span class="dropcap">M</span>enyikapi fenomena tersebut, lanjut bupati, pengelolaan sumberdaya laut memerlukan beberapa strategi. Salah satunya penyelesaian konflik dengan sistem peringatan dini dan tanggap dini. Selain itu, juga harus dilakukan pemantauan penataan dan penegakan hukum. "Sehingga perlu evaluasi secara konsisten sesuai peraturan perundangan yang ada," imbuh bupati.<br /><br />Untuk merealisasikannya, pemkab mulai melakukan berbagai cara dan upaya. Yakni, memberlakukan monitoring dengan sistem pengawasan masyarakat (siswasmas). Dalam konteks ini, masyarakat diharapkan berperan aktif dalam mengawasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya laut secara bertanggung jawab. ''Saat ini, sudah terbentuk 16 kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas)," tandas H. Suyono.<br /><br />Dijelaskan, pokmaswas tersebut dibentuk di sejumlah desa yang memiliki wilayah laut. Para relawan di kelompok itu terdiri dari tokoh masyarakat, nelayan dan petani ikan. Tugasnya, melakukan pengawasan dan bertugas melaporkan kepada aparat penegak hukum jika mengetahui terjadinya tindak pidana di bidang kelautan.<br /><br />Hal senada juga diungkapkan Indartato, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pacitan, selain membentuk kelompok pengawas masyarakat, juga tengah menggodok draft raperda tentang pengelolaan kawasan pesisir. Sebab, dalam raperda itu terdapat rancangan produk hukum yang mengatur tentang tata cara pemanfaatan sumber daya laut secara arif dengan tetap memperhatikan kelestariannya. "Harapan kita, tidak terjadi eksploitasi sumberdaya laut secara serampangan," jelasnya.<br /><br /> Lebih lanjut, Indartato mengungkapkan, Pacitan memiliki garis pantai sepanjang 70,71 kilometer dengan wilayah laut seluas 524 kilometer persegi. Tentu saja, kondisi itu memiliki potensi cukup besar dalam bidang perikanan. Sehingga, kekayaan alam itu merupakan peluang sekaligus tantangan pemkab untuk memanfaatkan sumberdaya alam laut secara optimal.<br /><br />Terlebih, dari aspek hukum, kemandirian daerah juga kian besar. Hal itu menyusul diterbitkannya undang-undang nomor 32 tahun 2004. Dimana bidang kelautan dan perikanan merupakan urusan pilihan yang diberikan pemerintah pusat kepada daerah otonom.</p>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-63756153741928155342011-01-12T20:44:00.000-08:002011-09-06T08:50:29.033-07:00Peta Lokasi Objek Wisata PacitanDi bawah ini gambar Peta Obyek Wisata Kota Pacitan , bagi pendatang bisa melihat peta ini.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbGg7TG5fKQLTAMUHu0cxWl1aGYniQ-oU3Ebe1Gw0ziXIeI14wND3qIiC00NHhL5u4AZKJ5_7YyEb9PruzmCMkCal_-WuZVlAJhMVuOPDYWPIxMZDL24FXv6ClVlMK_1zRJzSSwm4Xs3I/s1600/peta_wisata.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 500px; height: 350px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbGg7TG5fKQLTAMUHu0cxWl1aGYniQ-oU3Ebe1Gw0ziXIeI14wND3qIiC00NHhL5u4AZKJ5_7YyEb9PruzmCMkCal_-WuZVlAJhMVuOPDYWPIxMZDL24FXv6ClVlMK_1zRJzSSwm4Xs3I/s400/peta_wisata.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5561527053709214722" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;">(klik foto untuk memperbesar)<br /></div>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7188013957943504125.post-52025139630771334662011-01-12T20:36:00.000-08:002011-01-12T20:43:15.081-08:00Kesurupan Massal di Kediri Berlanjut<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgVGZP7RrIbtZjfYGwGewfxHEYZEC9P_EkC93v2cCNsrUhCyR2gi7A1y_tkrEcq2HC8rBtJLJdXd4qyKCT0HSA2_BhrycCtagUGvrz6DA_kh3L_DKj0EC7Z0L3GJlrr6SyVIhgbK_tcec/s1600/ndadi.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 242px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgVGZP7RrIbtZjfYGwGewfxHEYZEC9P_EkC93v2cCNsrUhCyR2gi7A1y_tkrEcq2HC8rBtJLJdXd4qyKCT0HSA2_BhrycCtagUGvrz6DA_kh3L_DKj0EC7Z0L3GJlrr6SyVIhgbK_tcec/s320/ndadi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5561526477350907634" border="0" /></a><br /><span style="font-family:verdana;">KEDIRI, KOMPAS.com - Kesurupan massal yang menimpa para siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri atau SMPN 2 Kediri, Jawa Timur, Kamis (13/1/2011) kembali terjadi sesaat setelah pihak sekolah menggelar istighatsah.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Eti Nurjanah, salah seorang pelajar ditemui di sekolah Jalan Padang Padi, Kediri mengaku, sangat kaget dengan kejadian itu. Ia tidak menyangka, jika kegiatan sekolah istighatsah berakhir dengan kejadian ini.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">"Kami tambah bingung dengan kejadian ini. Rencananya, kami di sini (halaman sekolah) untuk istighasah, tetapi malah seperti ini," katanya dengan wajah panik.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Kesurupan massal siswa di SMPN 2 Kediri ini diketahui sudah yang kedua kali, setelah Rabu (12/1/2011) ada sekitar 15 pelajar yang juga mendadak kesurupan. Mereka berteriak-teriak tidak jelas, sehingga membuat para pelajar lainnya panik.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Begitu juga yang terjadi saat pihak sekolah menggelar istighasah di halaman sekolah yang dipimpin langsung guru agama. Mendadak, ada sekitar 30 pelajar yang mengikuti kegiatan itu berteriak histeris.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Kesurupan massal itu sempat membuat pihak sekolah panik, sehingga kegiatan istighasah terpaksa dibubarkan. Mereka yang mendadadak seperti orang kesurupan, langsung dibantu ditenangkan oleh beberapa guru dengan dibantu membaca doa-doa. Beruntung, para pelajar yang mendadak kesurupan itu bisa tenang. Mereka istirahat, sambil menunggu kedatangan orangtuanya.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Kepala SMPN 2 Kediri, Marsuki Nugroho, membantah jika para anak didiknya kesurupan. Ia hanya mengatakan, mereka capai setelah pulang dari kunjungan wisata ke Bali yang berlangsung hingga lima hari, yaitu sejak Jumat-Selasa (7-11/1/2011). "Ini bukan kesurupan, anak - anak hanya merasa capek saja," ucap Marsuki.</span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Ia mengatakan, pihak sekolah telah memberi kebijakan dengan memulangkan mereka lebih awal. Pihaknya maklum, agar hal ini tidak meluas. Namun, ia menegaskan aktivitas kegiatan belajar mengajar akan kembali normal pada keesokan harinya. Tidak ada libur khusus, hanya karena masalah ini.</span>Rendra Mahardhika Putrahttp://www.blogger.com/profile/14027696159887685021noreply@blogger.com0